Senin, 07 Desember 2015

Resume Materi Sistem Muskuloskeletal

Sistem muskuloskeletal adalah suatu sistem yang terdiri dari tulang, otot, kartilago, ligamen, tendon, fascia, bursae, dan persendian (Depkes, 1995 : 3)

1. Anatomi otot

 Definisi
Otot adalah organ atau alat yang dapat memungkinkan tubuh bergerak. otot (muscle ) jaringan tubuh yang berfungsi mengubah energi kimia menjadi kerja mekanik sebagai respons tubuh terhadap perubahan lingkungan. Otot membentuk 43% berat badan, lebih dari sepertiga  otot merupakan protein tubuh dan setengahnya tempat terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat. Proses vital di dalam tubuh (seperti ; kontraksi jantung, kontriksi pembuluh darah, bernapas, peristaltik usus) terjadi karena adanya aktivitas otot.

Fungsi
  • untuk pergerakan
  • untuk penopang tubuh dan mempertahankan postur tubuh
  •  untuk produksi panas karena adanya kontraksi otot
Ciri -ciri otot
  1. kontraktitilitas yaitu otot yang berkontraksi dan menegang yang dapat atau tidak melibatkan pemendekan otot.
  2. eksitabilitas yaitu serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi oleh impuls saraf.
  3. ekstensibilitas yaitu serabut otot yang memiliki kemampuan  untuk menegang melebihi panjang otot saat rileks.
  4. elastisitas yaitu serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi atau menegang.
Jenis - jenis otot
  • otot polos

Memiliki satu inti yang berada di tengah , dipersyarafi oleh saraf otonom (involunter), serat otot polos (tidak berserat), terdapat di organ dalam tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari CES, sumber energi terutama dari metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, kadang mengalami tetani, tahan terhadap kelelahan. 
Didapatkan di dinding usus , dinding lambung (gaster, stomach), kandung kemih, peranakan (uterus), dinding pembuluh darah dan organ dalam yang lain. Otot ini mempunya satu sel berbentuk menyerupai butir beras, dan fungsinya diatur oleh system saraf tak sadar. Itu berarti bahwa walaupun otot di usus seseorang bergerak, yang bersangkutan tidak akan merasakannya. Meski begitu, bila pergerakannya berlebihan orang tersebut akan merasakan rasa sakit yang dinamakan mulas atau colic.
  •  otot jantung 
 

Memiliki 1 inti yang berada di tengah, dipersarafi oleh saraf otonom (involunter), serat otot berserat, hanya ada di jantung, sumber Ca2+ dari CES & RS, sumber energi dari metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, tidak mengalami tetani, dan  tahan terhadap kelelahan. 
Mempunyai gambaran mikroskopis yang mirip dengan otot bercorak, kecuali bahwa inti selnya terdapat di bagian tengah seperti pada otot polos. Selain itu, serabut  - serabut otot jantung saling berhubungan pada ujungnya sedangkan serabut otot bercorak tidak saling berhubungan pada. Tempat serabut otot jantung yang berhubungan dinamakan intercalated-disc.
  • otot lurik
 
Memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik somatic (volunter), melekat pada tulang, sumber Ca2+ dari reticulum sarkoplasma (RS), sumber energi dr metabolisme aerobik dan anaerobik, awal kontraksi cepat, mengalami tetani, dan  cepat lelah.
Otot bercorak berwarna merah karena mengandung myoglobin. Bila diperhatikan lebih teliti, ada otot bercorak yang lebih merah yang baik untuk gerakan cepat dan kuat (seperti berlari) dan ada otot bercorak yang berwarna lebih muda yang dipersiapkan untuk lebih mampu menahan beban.
Otot ini mempunyai pelekatan pada tulang dan fungsi utamanya menjadi penggerak tulang. Bentuknya bermacam – macam, ada yang pipih, ada yang seperti silinder, ada yang bersirip tunggal,dan ada juga yang bersirip banyak. Setiap otot mempunyai pelekatan di satu tulang atau lebih. Pelekatan itu terjadi melalui bagian otot yang lebih mirip jaringan ikat yang dinamakan tendon. Posisi pelekatan itu menentukan fungsi otot tersebut dalam pergerakan.

Struktur otot manusia
 1. fascia
Otot dilindungi oleh jaringan subkutis pada bagian luar dan fascia pada bagian dalam yang secara umum langsung membungkus otot. Jaringan subkutis yang terdiri atas sel - sel adiposit berfungsi sebagai penghambat panas, dan pelindung otot dari taruma fisik.
Fascia adalah jaringan ikat pada ireguler yang melapisi dan juga mengelompokkan otot - otot dengan fungsi yang sama. fascia juga dilewati serabut saraf, pembuluh darah, dan limfe.
Ujung -ujung dari fascia ini akan memanjang membentuk tendon yang berfungsi untuk melekatkan otot ke tulang dan apabila ujung tersebut membentuk lapisan yang lebar dan mendatar disebut sebagai aponeurosis. Ada kalanya suatu tendon diselubungi oleh jaringan ikat fibrosa yang disebut selubung tendon yang berisi cairan sinovial untuk mengurangi gesekan anatar dua lapis selubung tersebut (tortora, 2009).
2. Sarcolemma dan Sarcoplasma
Unit struktural jaringan otot adalah serat otot (diameter 0,01 - 0,1mm, panjang 1 - 40 mm). besar dan jumlah jaringan , terutama jaringan elastik, akan meniingkat sejalan dengan penambahan usia. Setiap 1 serat otot dilapisis oleh jaringan elastik tipis yang disebut sarcolemma. Protoplasma serat otot yang berisi materi semicair disebut sarcoplasma. Di dalam matriks serat otot terbenam unit fungsional otot berdiameter 0,001 mm yang disebut miofibril.
3.Miofibril
Diameter 1 - 2 mm dibawah mikroskop , miofibril akan tampak seperti pita gelap dan terang yang bersilangan. Pita gelap (thick filament) dibentuk oleh miosin. Pita terang (thin filament) dibentuk oleh aktin, troponin, dan tropomiosin).   
 

Tonus Otot

Pada saat keadaan otot tidak digerakkan otot tersebut memang tidak dalam keadaan fleksi namun terdapat regangan dalam satuan tertentu antar otot, keadaan regangan ini yang disebut tonus otot. Hal ini disebabkan oleh impuls (potensi listrik) yang terus dialirkan oleh serabut otot untuk memeprtahankan kontraksi, yang terus – menerus dikirimkan dari medulla spinalis.

Kelelahan otot
Otot yang berkontraksi kuat secara terus menerus yang mengakibatkan kelelahan pada otot tersebut. Penyebabnya adalah kehabisan cadangan glikogen, transmisi signal melalui neuromuscular junction berkurang, gangguan suplai nutrient terutama oksigen, dan gangguan aliran darah.

Remodeling Otot
Remodeling dilakukan terus menerus untuk menyesuaikan dengan fungsi dan dilakukan dalam waktu yang singkat (beberapa minggu).
Ada dua macam :
1. Hipertrofi otot
Karena peningkatan filament aktin dan myosin menyebabkan peningkatan system enzim sehingga menyebabkan replacement lebih besar dari penghancuran. Misalnya pada binaragawan.
2. Atrofi otot (pada otot yang tidak digunakan)
Karena adanya penurunan filament aktin dan myosin yang menyebabkan penurunan system enzim sehingga menyebabkan replacement lebih kecil dari penghancuran. Misalnya pada kasus polio.
 




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar