Anatomi
tulang
Tulang (os) adalah organ yang padat, keras, elastis, yang
menyusun suatu rangka yang disebut systema sceleti, sedang rangkanya sendiri
disebut sceleton humanum.
Tulang yang masih baru warnanya keputih-putihan dan
menurut sedikit banyaknya darah yang terdapat di dalamnya, maka tulang dapat
berwarna kemerah-merahan atau kekunung-kuningan.
Fungsi
tulang
Secara
umum
1. formasi kerangka
(penentu bentuk dan ukuran tubuh)
2. formasi sendi
(penggerak)
3. perlengketan otot
4. pengungkit
5. menyokong berat
badan
6. proteksi (membentuk
rongga , melindungi organ yang halus dan lunak, seperti otak, jantung , dan
paru-paru)
7. haemopoesis
(pembentukan sel darah merah)
8. fungsi imunologi :
RES sumsum tulang membentuk limfosit B dan makrofag
Secara
khusus
1. sinus – sinus
paranasalis ; menimmbulkan nada pada suara
2. email gigi ;
memotong, menggigit, dan menggilas makanan
3. tulang kecil telinga
; mengkonduksi gelombang sura
4. panggul wanita ;
memudahkan proses partus
Klasifikasi
tulang
a. Letak
Sistem skeletal
dibentuk oleh 206 buah tulang, yang terbagi dalam 2 bagian besar yaitu Axial dan appendicular.
1. Axial skeletal : Membentuk
sumbu panjang tubuh.
Berfungsi sebagai :
a. Proteksi terhadap
organ – organ vital tubuh oleh cranium, costae, vertebra, dan columna
b.Support atau
penunjang oleh ekstremitas inferior dan mandibula pada gigi
Tulang
Kepala
¢ Tengkorak
otak = 8 buah
¢ Tengkorak
wajah = 14 buah
¢ Tulang
telinga = 6 buah
¢ Tulang
Hyoid (Tulang lidah di pangkal leher) = 1 buah
Tulang
Belakang dan pinggul = 26 buah
Kerangka
dada = 25 buah
2. Appendicular
skeletal/ rangka pendukung gerak :
Berfungsi sebagai :
Lokomosi dan perlindungan terhadap lingkungan
Ekstremitas
atas, tulang yang membentuk anggota gerak atas = 64 buah
Ekstremitas
bawah, tulang yang membentuk anggota gerak bawah = 62 buah
b. Struktur
·
Pars Cartilaginosa (tulang rawan)
penyusunnya perichondrium.
·
Pars Ossea (tulang sejati) tersusun
atas;
Ø Periosteum
merupakan membrane fibrous padat yang berfungsi memberi nutrisi ke tulang dan
memungkinkannya tumbuh, selain tempat perlekatan tendon dan ligament.
Periosteum ini mengandung saraf, pembuluh darah, dan limfatik. Lapisan yang
paling dekat dengan tulang mengandung osteoblast.
Ø Endosteum
adalah membrane vaskuler tipis yang menutupi rongga sumsum tulang panjang dan
rongga – rongga dalam tulang kanselus. Osteoclast yang melarutkan tulang utnuk
memelihara rongga sumsum terletak dekat endosteum dan dalam lacuna howship
(cekungan pada cekungan tulang).
c. bentuk
- Os longum (terutama pada skeleton appendiculare)
- Epifisis yang terdiri dari batang tebal panjang yang diesebut diafisi dan dua ujung yang disebut epifisis.. Di sebelah proksimal dari epifisis terdapat metafisis, diantara epifiss dan metafisis terdapat daerah tulang rawan yang tumbuh, yang disebut lempeng epifisis atau lempeng pertumbuhan.. tulang panjang tumbuh akibat akumulasi tulang rawan di lempeng epifisis. Tulang rawan digantikan oleh sel – sel tulang yang dihasilkan oleh osteoblas dan tulang memanjang. Batang dibentuk oleh jaringan tulang yang padat. Epifisis dibentuk dari spongy bone.
- Diafisis yang terdiri dari substansia compacta, terdapat yellow marrow yang terdiri dari sel lemak. sebagai foramen nutriens yang disebut canalis nutriens yaitu tempat atau saluran nutrisi - nutrisi untuk pertumbuhan tulang.
- Metafisis adalah daerah yang sangat penting karena merupakan daerah metabolik yang aktif dan banyak pembuluh darah.
- Os breve
- Bentuk cuboid, misalnya pada os carpalia
- Eksterior pada subs compacta, dan inferior pada subs spongiosa
- Os Planum
- Substansia spongiosanya lebih banyak daripada substansia compacta, misal pada os scapulae, sternum, costae, namun os planum ini lebih banyak ditemukan di cranium.
- Os irregulare
- Bentuknya tidak beraturan
- Misal : OS vertebrae, coxae, sphenoidale, ethmoidale
Tulang mengandung 50% air dan 50% padatan. Padatan ini tersusun atas :
- Organik 31% ; terdiri dari serabut kolagen dan materi prganik lain yang disekresi oleh osteoblast. Fleksibiltas terhadap stretching dan twisting.
- Inorganik 69% ; terutama terdiri dari kalsium fosfat dan kalsium hidroksida yang berguna untuk menghasilkan tulang yang keras dan tahan terhadap tekanan.
Perpanjangan tulang oleh epifisial plate dimana kartilago pada epifisial plate membelah cepat (zona profilerasi). Pada usia 18-25 tahun, epifisial plate ini akan menutup karena kartilago berhenti membelah dan terjadi penulangan. Perpanjangan tulang berhenti pada usia sekitar 25 tahun.
Faktor pertumbuhan tulang
- Nutrisi : kecukupan vitamin dan mineral termasuk kalsium dan fosfor untuk pertumbuhan tulang, vitamin C untuk pembentukan kolagen, vitamin K dan B12 untuk sintesa protein.
- Hormon : pada anak - anak berfungsi sebagai stimulan pembelahan sel yaitu hormon pituitari terutama GH, tiroid, pankreas, paratiroid, estrogen / testosteron.
pada proses penuaan terjadi demineralisasi (kehilangan mineral) pada wanita 40 -45 tahun karena turunnya kadar estrogen dengan cepat, sedangkan pada pria dimulai pada usia sekitar 60 tahun namun secara bertahap. Selain demineralisasi, juga terjadi turunnya sintesa protein dimana hormon pertumbuhan di kelenjar pituitary menurun, produksi kolagen menurun sehingga tulang menjadi lebih keras dan mudah fraktur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar